Hai reader!! Keep in Style^^. Sekarang saya lagi pengen nulis sesuatu yang cukup bikin saya penasaran. Mungkin topik ini juga udah berjuta juta postingannya, tapi saya coba nge-resume info2 nya yang sekarang beredar. Dengan tidak bermaksud nguliahin temen2 semua ataupun memihak pada salah satu opini, saya coba cerita. Mungkin saya coba dengan gaya bahasa saya saja, coz kalo terpaku sama definisi atau bahasa formal kesannya kaku banget^^ tapi jangan khawatir saya sertakan "daftar pustaka" link aslinya, kalau2 kalian mau baca artikelnya.
Pertama kali saya denger istilah Korean Wave waktu di tv nasional menyiarkan topik ini dan gak tau kenapa respon saya "wow, kok bisa ada negara yang bisa ngasih pengaruh sebesar itu ke negara lain??" masih penasaran akhirnya saya cari tau tentang korean wave alias gelombang korea. Dari siaran tv yang saya tonton pertanyaan penasaran itu sedikit terjawab. Korean wave di dorong oleh keingintahuan masyarakat tentang budaya pop korea (cultural phenomenon), keingintahuan itu berkembang ketika seseorang pernah atau bahkan akrab dengan film, musik, drama dan produk budaya lainnya.
Promosi budaya lewat budaya pop,,ini dia amunisi yang bikin kita 'tersapu' gelombang korea (lebay dikit ah..)
Promosi budaya lewat budaya pop,,ini dia amunisi yang bikin kita 'tersapu' gelombang korea (lebay dikit ah..)
Film dan Drama
Beberapa film dan drama perintis yang mendorong perkembangan perfilman korea sampai sekarang (Hayoo pernah nonton yang mana aja??*nostalgia.com). Ngomongin film dan drama gak lepas dari aktor-aktrisnya, wajah dan penampilannya yang bisa dibilang cantik dan ganteng jadi daya tarik bagi beberapa orang untuk menonton drama/ film korea. Ada hal baik ada juga hal yang gak baiknya, beberapa dari mereka pernah melakukan operasi plastik dan ini gak sedikit lho! dan ini juga jadi seperti trend, orang yang "niat" sampai rela ke korea untuk operasi plastik hanya untuk mendapat efek wajah yang sama dengan idolanya (duh, yang ini gak recomended ya! wajah kita udah oke kok^^)
Fullhouse
Winter sonata
Endless love
Musik/Lagu
Kemunculan boysband dan girlsband menjadi alat promosi budaya yang ampuh. Implikasinya adalah orang2 jadi ingin tahu bahasa korea, fashion style, makeup style, lifestyle penyanyi, profil penyanyinya, sampai bela-belain membeli tiket konser penyanyi tersebut. Aliran KPop yang atraktif membuat musik lebih diterima oleh masyarakat
Snsd
Suju
Hasilnya dari produk budaya ini orang jadi belajar tentang budaya korea, mulai dari belajar bahasa korea/hangul (di drama dan musik pastinya mutlak pake bahasa ini) belajar mengucapkan beberapa kata atau kalimat sederhana seperti "annyeonghaseo", "gamsahamnida", "oppa", "saranghae" (hehehe^^). Selain belajar bahasa, dari drama atau musik kita bisa mengenal makanan/kuliner korea, fashion style (baik yang tradisional ataupun modern), lifestyle, bahkan kita bisa mengenal tempat-tempat di korea yang punya nilai historis ataupun nilai keindahan yang tinggi...
Hehehe bagus2 yah, gak heran kalo banyak orang yang kepengen pergi ke sana,, tapi urusan bentang alam, tempat rekreasi, destinasi wisata...Indonesia juga gak kalah seru..kalo di korea punya Pulau Jeju-kita juga punya Pulau Komodo ^^, kalo disana punya Sungai Han-kita juga punya Sungai Barito ;)), disana ada istana Gyeongbok-kita punya Istana Bogor, di Korea ada distrik belanja Myeongdong-di kita ada Pasar Malioboro^^v,, disana punya taman-di Indonesia beuuuhhh banyak juga kok! yap...tinggal kita nih generasi muda yang harus mengembangkan 'potensi' supaya tetep sustainable...
Dampak dari banyaknya drama dan musik yang masuk ke negara Asia diantaranya, banyak orang yang les bahasa korea, studi ke korea, berpergian/mengunjungi korea, sampai membeli produk buatan korea (dominasinya sih dari bidang teknologi, seperti ponsel, peralatan dapur, dan peralatan rumah tangga lainnya). Waw, pasti besar ya pemasukan yang diterima negara yang satu ini?! it has contributed 0.2% of Korea's GDP in 2004, amounting to approximately USD 2 billion! whooaaa...
Nah buat yang penasaran, Indonesia bisa gak sih jadi pengaruh minimal di Asia aja...bisa aja kalo menurut saya..hal positif yang bisa kita ambil bahwa hanya dengan suatu alat yang menjadi budaya kita membentuk dan menyajikan budaya kita kembali untuk dinikmati orang banyak, alat yang digunakan sama Korea ya industri film drama sama musik (karna orang sana memang suka nonton film n denger musik)...Indonesia juga bisa bikin 'gelombang' (kira2 apa ya namanya...Indo Wave?*haha gak kreatif ya saya^^) kita berarti cari alat buat bikin gelombang..gak usah harus sama dengan Korea, kita cari deh alat yang karakter Indonesianya kuat..Hayooo kira2 apa???
Bahasa Korea/hangul
Bibimbap
Kimchi
Jajangmyeon
Sup
Toppoki
Contoh Pakaian Modern dan Tradisional Korea
Sungai Han yang sudah jadi langganan setting drama korea^^
Istana Gyeongbok
Pulau Jeju (Ingat sama film Jang Geum?? ini settingnya.. ;9)
Distrik Myeongdong, distrik belanja yang pernah jadi latar film You're Beautiful itu lhoo^,^
The Garden of Morning Calm
Hehehe bagus2 yah, gak heran kalo banyak orang yang kepengen pergi ke sana,, tapi urusan bentang alam, tempat rekreasi, destinasi wisata...Indonesia juga gak kalah seru..kalo di korea punya Pulau Jeju-kita juga punya Pulau Komodo ^^, kalo disana punya Sungai Han-kita juga punya Sungai Barito ;)), disana ada istana Gyeongbok-kita punya Istana Bogor, di Korea ada distrik belanja Myeongdong-di kita ada Pasar Malioboro^^v,, disana punya taman-di Indonesia beuuuhhh banyak juga kok! yap...tinggal kita nih generasi muda yang harus mengembangkan 'potensi' supaya tetep sustainable...
Dampak dari banyaknya drama dan musik yang masuk ke negara Asia diantaranya, banyak orang yang les bahasa korea, studi ke korea, berpergian/mengunjungi korea, sampai membeli produk buatan korea (dominasinya sih dari bidang teknologi, seperti ponsel, peralatan dapur, dan peralatan rumah tangga lainnya). Waw, pasti besar ya pemasukan yang diterima negara yang satu ini?! it has contributed 0.2% of Korea's GDP in 2004, amounting to approximately USD 2 billion! whooaaa...
Nah buat yang penasaran, Indonesia bisa gak sih jadi pengaruh minimal di Asia aja...bisa aja kalo menurut saya..hal positif yang bisa kita ambil bahwa hanya dengan suatu alat yang menjadi budaya kita membentuk dan menyajikan budaya kita kembali untuk dinikmati orang banyak, alat yang digunakan sama Korea ya industri film drama sama musik (karna orang sana memang suka nonton film n denger musik)...Indonesia juga bisa bikin 'gelombang' (kira2 apa ya namanya...Indo Wave?*haha gak kreatif ya saya^^) kita berarti cari alat buat bikin gelombang..gak usah harus sama dengan Korea, kita cari deh alat yang karakter Indonesianya kuat..Hayooo kira2 apa???
Tidak ada komentar :
Posting Komentar