Kami masih dipertemukan lagi,
Yang ku ingat...beberapa
bulan sekali biasanya dia datang.
Dan sekarang
biasanya ia datang, ya benar ia datang.
Kali ini aku
melihatnya berjalan beriringan,
Hanya terpisah
beberapa loncatan kakiku saja.
Dan seperti biasa rasanya
hati ini juga meloncat kesana-kemari.
Aku pernah berniat
untuk pura-pura tak melihat,
Tapi salah...aku tak
pernah begitu.
Aku berjalan lurus
tak pedulikannya..tapi kaki menyuruhku untuk berhenti,
Lagi-lagi aku kalah
oleh hatiku sendiri
Sapaan yang hanya ku
terima beberapa bulan sekali itu merindukan tapi sekaligus menyakitkan.
Mencoba untuk
mengobrol seperti biasa dengan intonasi yang normal itu sungguh sulit.
Mengobrol dengan
menyimpan sejuta perasaan itu...sama saja berpura-pura,
dan aku tak pandai
berpura-pura.
Sejak aku sadar
bahwa percakapan itu
Setengahnya adalah
percakapan bulan-bulan yang lalu.
Ya, percakapan yang
sama terulang setiap kami bertemu.
Satu yang kuingat
dan berbeda dari empat bulan yang lalu adalah perkataannya tentang betapa cepat
waktu sudah berjalan, dan pertanyaan tentang bagaimana kedepannya aku harus berjalan.
Selebihnya adalah Percakapan bulan-bulan yang lalu, sama, persis.
Di tempat yang sama
juga, empat bulan yang lalu.
Pertemuan ini
berakhir begitu, aku pergi,
Karna bertahan
disana hanya membuatku semakin sadar,
Bahwa ada orang yang
ditunggunya,
Bahwa ia datang
untuk itu,
Orang yang mungkin
akan lebih senang daripada aku jika bertemu dengannya.
Aku hanya tidak tahu
cara menghadapi situasi itu di depan mataku,
dan aku...entah
kenapa, sedih.
----dan pasti ada dia yang lain
yang jauh lebih baik dari dia yang bukan...----
sedih amat, vin... :(
BalasHapus