Jika boleh menginterupsi
takdirnya, panda mungkin akan melewatkan 6 tahun yang membuat kelopak matanya
menghitam. Enam tahun yang membuat hidupnya seperti alat pendeteksi detak
jantung, naik-turun-mendatar dan berulang. Panda bisa dibilang salah
menjatuhkan hatinya, dan ia tidak tahu jika itu hanya membuat ia punya harapan
tinggi-lalu jatuh-menggapainya lagi-lalu jatuh
Itu tidak mudah untuk panda yang
dari matanya saja sudah terlalu lelah, terlebih harus berusaha terbang dengan
tubuh gempalnya. Sekali ia pernah terperosok dalam lubang yang dangkal, ia
kecewa...ia bangun dan bilang “tidak apa-apa, tidak apa-apa...”. Lubang itu
adalah perasaannya, yang masih berdasar, masih kosong. Panda tak menginterupsi
takdirnya, ia biarkan yang ia sayangi bahagia dengan yang lain.
Panda masih sering mengintip lubang berdasar itu, sesekali
tersenyum karena ada kebaikan yang ia terima dari yang disayanginya, walau
tidak bersamanya. Dua kali ia pernah terperosok dalam lubang yang sama, tapi
kali ini lubang bertambah dalam, perasaan yang lebih dalam. Dengan susah payah
ia menarik diri keluar dari lubang perasaannya, sambil menangis ia berkata, “tidak
apa2, walau sebenarnya ini lebih sakit dari yang terakhir”
Tak ada kuasa untuk menginterupsi
takdir, untuk kedua kali yang disayanginya bahagia dengan yang lain. Panda
duduk di tepi lubang perasaannya, melihat kedalam seperti mencari dasarnya... sepertinya
kali ini jauh-jauh lebih dalam, Panda berbisik, “akankah aku jatuh lagi di
lubang yang semakin dalam ini? Karena kali ini sepertinya aku tidak akan bisa
memanjat keluar”
Takdir mendorongnya lagi di
lubang persaannya yang terdalam, benar...seperti tak berdasar, Panda jatuh
tanpa menyentuh dasar, turun...dan turun. Ketiga kalinya ia jatuh di lubang
perasaan yang sama, dan kali ini rasanya tak terelaskan...mungkin karena tidak
berdasar jadi tidak sakit. “Aku sudah sampai pada perasaan ini, tak ada yang
bisa kulakukan untuk menarik diriku sendiri, sehingga bolehkah aku menikmatinya
saja untuk yang terakhir?”
Lubang perasaannya tetap terbuka, sehingga kalau-kalau
ada yang menariknya keluar dari sana, pastilah akan menjadi yang membuat Panda
bahagia.